Thursday, November 30, 2017

Fitrah Seksualitas (konten Viral di WA Hari Ini)

FITRAH SEKSUALITAS

By: Elly Risman Musa

Punya suami yang kasar? Kaku?  Garing dan susah memahami perasaan istrinya? Tidak mesra dgn anak? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ibunya ketika masa anak sebelum aqilbaligh.

Punya suami yang "sangat tergantung" pada istrinya? Bingung membuat visi misi keluarga bahkan galau menjadi ayah? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ayahnya ketika masa anak.

Kok sebegitunya?

Ya! karena figur ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, tentu agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna.

Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.

Riset banyak membuktikan bahwa anak anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dsbnya.

Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas, figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai AqilBaligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.

Usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui, di usia 3 - 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.

Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan "saya perempuan" atau "saya lelaki"

Bila anak masih belum atau tidak jelas menyatakan identitas gender di usia ini (umumnya karena ketiadaan peran ayah ibu dalam mendidik) maka potensi awal homo seksual dan penyimpangan seksualitas lainnya sudah dimulai.

Ketika usia 7 - 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat.

Maka bagi para ayah, tuntun anak untuk memahami peran sosialnya, diantaranya adalah sholat berjamaah, berkomunikasi secara terbuka,  bermain dan bercengkrama akrab dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial kelak, serta menghayati peran kelelakian dan peran keayahan di pentas sosial lainnya.

Wahai para Ayah, jadikanlah lisan anda sakti dalam narasi kepemimpinan dan cinta, jadikanlah tangan anda  sakti dalam urusan kelelakian dan keayahan. Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tatacara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.

Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Maka wahai para ibu jadikanlah tangan anda sakti dalam merawat dan melayani, lalu jadikanlah kaki anda sakti dalam urusan keperempuanan dan keibuan.

Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.

Jika sosok ayah ibu tidak hadir pada tahap ini, maka inilah pertanda potensi homoseksual dan kerentanan penyimpangan seksual semakin menguat.

Lalu bagaimana dengan tahap selanjutnya, usia 10 - 14? Nah inilah tahap kritikal, usia dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan.

Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi dimunculkan oleh Allah SWT secara alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis.

Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.

Maka dalam pendidikan fitrah seksualitas, di tahap usia 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah. Apa maknanya?

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya, bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan kacamata lelaki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak lelaki yang tidak dekat dengan ibunya di tahap ini, tidak akan pernah memahami bagaimana memahami perasaan, fikiran dan pensikapan perempuan dan kelak juga istrinya. Tanpa ini, anak lelaki akan menjadi lelaki yg tdk dewasa, atau suami yang kasar, egois dsbnya.

Pada tahap ini, anak perempuan didekatkan ke ayah agar seorang perempuan yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka disaat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya, yaitu ayahnya, bagaimana lelaki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata lelaki bukan kacamata perempuan. Bagi anak perempuan, ayahnya harus menjadi sosok lelaki ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat baginya.

Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya.

Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.

Agar para propagandis homo seksualitas tidak lebih pandai menyimpangkan fitrah seksualitas anak anak kita daripada kepandaian kita menumbuhkan fitrah seksualitas anak anak kita. Agar ahli kebathilan gigit jari berputus asa, karena kita lebih ahli dan berdaya mendidik fitrah anak anak kita.

Salam Pendidikan Peradaban

#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

Wednesday, November 29, 2017

Jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman Barat

(Suasana di Pasar Simpang Empat, Pasaman Barat. Foto: sumbar.antaranews.com)
TAHUKAH ANDA?
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015 sebanyak 410.307 Jiwa Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun 2,16 %

(Sumber: Proyeksi Penduduk BPS Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar)

Pasbar Bangun Pondok Al-quran di Setiap Kecamatan dan Nagari


(Sekkab Pasbar, H. Manus Handri sekaligus ketua LPTQ Pasbar saat pembubaran perangkat LPTQ Pasbar 2017 di aua kantor bupati setempat, Rabu (23/11)

Simpang Empat - Menurunnya prestasi  kafilah Pasaman Barat pada ajang Musabaqo Tilawatil Qur'an ke 37 di kota Pariaman beberapa waktu lalu menyita perhatian serius bupati Pasaman Barat, H. Syahiran. Betapa tidak, Pasaman Barat yang sebenarnya memiliki qori dan qoriah yang potensial harus menduduki peringkat ke 17 dari 19 kabupaten kota di Sumbar. Sedangkan menurut beliau, Pasaman Barat layak menduduki peringkat lima besar setidaknya. Seperti yang pernah diraih pada penyelenggaraan MTQ nasional ke 35 tingkat propinsi di kabupaten Pasaman beberapa waktu lalu. 
Bupati Pasaman Barat melalui Sekkab Pasbar, H. Manus Handri sekaligus ketua LPTQ Pasbar memyampaikan bahwa evaluasi besar-besaran segera dilakukan untuk menelusuri penyebab menurunnya prestasi kafilah Pasaman Barat pada ajang tersebut. Hal itu disampaiakannya apda saat pembubaran perangkat LPTQ Pasbar 2017 di aua kantor bupati setempat, Rabu (23/11).
"Pelaksanaan MTQ harus segera dievaluasi untuk mencari titik persoalan yang menghambat prestasi Pasbar pada ajang MTQ. 
Dikatakan, kedepan Pemkab Pasbar bersama pemerintahan kecamatan dan nagari akan membangun pondok Al-quran terpadu disetiap kecamatan dan nagari di Pasbar. Adanya pondok Al-quran disetiap kecamatan dan nagari diharapakan diperoleh pembinaan qori dan qoriah Pasbar yang lebih maksimal untuk prestasi yang lebih besar.
"Kita inginkan prestasi yang membanggakan kedepan. Dan kita upayakan, qori dan qoriah yang akan dibina harus murni diikuti ikeh putra-putri Pasaman Barat," tegasnya.
Disampaikannya lagi, pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan dan kabupaten juga sangat berpengaruh terhadap seleksi qori-dan qoriah yang ada. Oleh sebab itu, seluruh pelaksanaan MTQ disegala tingkatan hingga ke tingkat kabupaten harus benar-benar dengan proses dan seleksi yang jujur. Sehingga para juara dari hasil lomba tersebut benar-benar dapat dijadikan andalan untuk dibina dan dilombakan di tingkat nasional.
"2018 kita harapkan pondok Al-quran sudah berdiri disetiap kecamatan. Kita bisa fokus pada pembinaan dan pemkab akan melibatkan pelatih qori internasional untuk melakukan pembinaan pada qori-dan qoriah yang potensial dari setiap kecamatan di Pasbar," katanya.
Langkah selanjutnya yang akan diambil, dijelaskannya lagi, setiap peserta didik dari seluruh pondok Al-quran yang ada akan dilombakan ditingkat kabupaten sekali dalam tiga bulan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi oara qori dan qoriah untuk meningkatkan kemampuannya.
"Kita berharap pola ini dapat meningkatkan prestasi kita kedepan. Dari pondok Al-quran yang ada akan kita pantau perkembangan qori dan qoriah kita," akhirnya.
Dalam kesempatan yang sama, kepala kantor Kementrian Agama (Kakankemenag) Pasbar, Miswan memyampaikan bahwa prestasi dan prestise kafilah Pasbar yang menurun juga dipengaruhi oleh peserta MTQ yang belum begitu berpengalaman di ajang tersebut. Mereka punya potensi untuk menjadi juara hanya saja belum memiliki jam terbang yang cukup.
" rekrutmen sudah sudah dilakukan sesuai amanat. Namun memang tidak dapat dipungkiri, peserta yang diikutkan dalam lomba sebahagian besar masih tergolong baru untuk ajang sekelas itu. Dibutuhkan pengalaman mental yang baik untuk menjadi juara ditingkat propinsi," sebut Miswan.
Sementara itu, ketua TP. PKK Pasaman Barat, Yunisra Syahiran menyampaikan bahwa berbagai aspek menyangkut kesiapan mental peserta MTQ hingga mencapai persoalan sederhana sekalipun seperti penampilan harus diperhatikan. Karena hal tersebut juga mempengaruhi mentalnya saat berlomba.
"LPTQ harus menjamin mereka nyaman dengan pakaian yang dikenakan saat berlomba. Sebab itu berpengaruh pada tingkat kepercayaan dirinya," ujar Yunisra.

SUMBER: pasamanbaratkab.go.id - 

'Padi Jokowi' Panen Perdana di Pasaman Barat


Kepala Seksi Industri Tanaman Pangan Kemenristekdikti, Anteng Setia Ningsih, Asisten Ekonomi Setdakab Pasaman Barat melakukan panen perdana padi IPB 3 S atau padi Jokowi. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Masyarakat Bunuik Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Albasiko melakukan panen perdana padi jenis IPB 3 S atau padi Jokowi, Rabu.

Ketua Gapoktan Albasiko I Syamsuri mengatakan pihaknya menamakan jenis padi itu dengan nama padi Jokowi.

Padi jenis itu merupakan hasil inovasi dari Ristekdikti, Institut Pertanian Bogor (IPB) Pemprov Sumbar dan Pemda Pasaman Barat. Tidak hanya itu saja, Gapoktan Albasiko juga mengembangkan program Mina Padi dengan baik.

Menurutnya masyarakat Kinali khususnya Bunuik memang mempercayakan lahannya dikelola dengan menanam benih IPB 3 S.

Untuk tahun 2018 pihaknya bersama tim bimbingan akan berencana menambah lahan sebanyak 25 hektare lagi.

Kami sangat bangga dengan adanya perhatian dari IPB dan pihak lainnya terhadap pertanian di Kinali ini. Kami bertekad setelah hasil yang pertama ini kami Gapoktan Albasiko berencana menambah lahan lagi seluas 25 hektare lagi," ujarnya.

Kepala Seksi Industri Tanaman Pangan Kemenristekdikti, Anteng Setia Ningsih mengatakan padi merupakan produk pangan nasional yang sudah mendarah daging bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Selain gaplek yang terbuat dari ketela pohon (singkong), padi merupakan makanan pokok yang telah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Padi sendiri selalu dibudidaya oleh masyarakat petani guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Petani seringkali menggunakan beberapa varietas padi untuk dikembangbiakan di lahan pertanian miliknya.

Salah satunya adalah padi varietas IPB 3S yang akhir-akhir ini mulai gencar ditanam oleh sejumlah petani di dalam negeri.

Hingga saat ini, padi IPB 3S mampu memberi rekor muri yakni mencatatkan produktivitas 8,5 ton/hektare GKG (lebih tinggi 3 ton dari rata-rata beras biasa yaitu 5-6 ton GKG/hektar.

Ia menjelaskan di tengah tantangan anomali cuaca yakni adanya El-Nino di musim kemarau, produktivitas hasil pertaniannya masih maksimal.

Selain itu, padi dari IPB 3S juga mempunyai efisiensi penggunaan Nitrogen (N) sebanyak 20 persen . Padi IPB 3S itu sendiri memiliki makna bahwa IPB adalah kampus yang menaungi proses penelitian dan pengembangan varietas tersebut.

Sementara itu, 3S menandakan varietas ketiga yang dirilis, dan kode huruf "S" bermakna "sawah, katanya.

Ia menekankan kepada pemerintah daerah untuk selalu mendukung program-program yang telah dirancang untuk kesejahteraan petani. Tanpa dukungan dari pemerintah, program sebaik apapun tidak akan berjalan sesuai rencana.

Apa yang kami perbuat di sini tidak akan mendapatkan hasil yang baik bersama petani, jika dukungan dari pemerintah daerah kurang. Sebab, program pertanian akan berjalan dengan maksimal jika semua pihak yang terlibat memiliki pandangan yang sama yakni hasil yang maksimal dengan proses yang sempurna, jelasnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan setempat, Irwan menyambut baik apa yang dilakukan oleh Gapoktan Albasiko I Bunuik Kinali yang berkolaborasi dengan beberapa pihak yang berkompeten di bidangnya seperti IPB.

Jelas kita akan selalu mendukung apa yang terbaik untuk masyarakat Pasaman Barat. Apalagi melalui penanam bibit unggul IPB 3 S ini petani sangat merasa terbantu sekali. Terlihat padi yang siap panen dengan kualitas yang bagus, lanjutnya.

Ia meminta masyarakat Kinali untuk bersyukur dengan apa yang telah di peroleh saat itu. Anugrah itu tidak lepas dari rezki yang diberikan oleh tuhan kepada umatnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk membayar zakat sesuai dengan nasab yang telah ditentukan.(*)
Pewarta : 
Editor: Mukhlisun 
COPYRIGHT © ANTARA 2017

Pasaman Barat Raih Swasti Saba Wistara, Penghargaan Tertinggi Kabupaten Sehat

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto didampingi Ketua Forum Kabupaten Sehat, Yulrizal Bahren dan Gustrizal saat menerima penghargaan tertinggi kabupaten sehat Swasti Saba Wistara di Jakarta, Selasa (28/11). (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat meraih penghargaan tertinggi sebagai kabupaten sehat dengan merebut Swasti Saba Wistara pada 2017.

Penghargaan itu diberikan oleh Menteri Dalam Negeri melalui Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek yang langsung diterima Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto di ruangan Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Selasa (28/11).

"Alhamdulillah prestasi terus kita raih. Ini berkat kerja keras semua pihak dalam menyiapkan indikator-indikator yang dinilai," kata Bupati Pasbar, Syahiran di Simpang Empat, Selasa.

Menurutnya raihan prestasi ini merupakan salah satu langkah maju dalam melaksanakan berbagai program kesehatan yang terintegrasi dengan berbagai program lainnya.

Prestasi Pasaman Barat dalam penyelenggaraan kabupaten/kota sehat terus meningkat.

Pada tahun 2013, untuk pertama kali Pasaman Barat berpartisipasi pada KKS langsung mendapatkan penghargaan kategori Swasti Saba Padapa. Pada tahun 2015 meningkat menjadi kategori Swasti Saba Wiwerda, dan puncaknya tahun 2017 mendapat penghargaan tertinggi kategori Swasta Saba Wistara.

Ia berharap usai meraih penghargaan ini bisa memacu berbagai program kesehatan yang terintegrasi yang langsung dirasakan masyarakat.

"Mempertahankannya lebih sulit. Artinya mari tingkatkan kekompakan dan kerja sama semua pihak dalam menjalankan program yang ada termasuk program pemerintah pusat," ujarnya.

Sebelumnya Pasaman Barat telah meraih berbagai prestasi antara lain prestasi dari BPK RI dengan meraih penghargaan laporang keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), prestasi penyerapan dana desa, prestasi Gerakan Masyarakat Sehat Sadar Aman Pangan (Germas Sapa) dan penghargaan lainnya.

"Mudah-mudahan kedepannya banyak prestasi lainnya yang bisa diraih. Ini adalah pemacu bagi semua OPD meraih prestasi yang lainnya," harap Wakil Bupati setempat Yulianto.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Haryunidra didampingi Ketua Forum Kabupaten Sehat, Yulrizal Bahren mengucapka terima kasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan penilaian kabupaten sehat.

"Berkat kerja sama dan kekompakan semua pihak baik di kabupaten, kecamatan, nagari dan kelompok usaha masyarakat maka penghargaan Swasti Saba Wistara dapat diraih," ujarnya.

Diantara penilaian yang dilakukan dari Kementrian Kesehatan dan Bappenas RI adalah munjungan ke Kecamatan Luhak Nan Duo di kantor penyuluh dengan lokus Sekretariat Forum Kecamatan, KWT Aisyah, kelompok masyarakat yg berperan dalam menanam sayuran dan gerobak sayur.

Selain itu juga dinilai lokasi pembuatan pupuk organik dan peternakan, persiapan Gabungan Kelompok Tani, Albasiko Kinali dengan tinjauan peternak berprestasi dan lokasi peternakan di tanjung kramat dan lokus lainnya.

Selain itu kunjungan ke Rumah Singgah di Gang Gardu Kecamatan Pasaman, Sekretariat Pokja Nagari Sinuruik, Pasar Talamau, PHBS Jorong Bentang Kecamatan Talamau, PAUD Terintegrasi di PTPN VI Kecamatan Luhak Nan Duo dan Lumbung Pangan Masyarakat Pinang Serumpun Kecamatan Kinali.

"Tentunya kegiatan ini harus terus dilakukan dan didukung bersama-sama dan tidak hanya dalam rangka penilaian saja tetapi dalam rangka mewujudkan Pasaman Barat bersih dan sehat," lanjutnya.

Dalam penilaian kabupaten sehat ini tujuan akhirnya tentu hendaknya tercapai kondisi kabupaten untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni sebagai tempat bekerja bagi warganya. (*)
Pewarta : 
Editor: Joko Nugroho 
COPYRIGHT © ANTARA 2017

VIDEO LUCU Ayah Zaman Now gak Kalah dalam Gaya


VIDEO LUCU... TONTON SAJA DEH