Monday, May 19, 2008

Susahnya Mikirin Sekolah...

Tahun ini anakku Queena sudah masuk SD. Kami sudah siap-siap nyari sekolah. Namun ya Ampunnn, biayanya besar sekali...

Beberapa teman TK-nya sudah mendaftar di sekolah swasta. Biayanya antara 2,5 hingga 10 juta. Sebuah hal yang sedang tak sanggup kami lakukan saat ini. Makanya yang terpikir adalah masuk ke SD Negeri.

Dari beberapa orangtua teman TKnya, diberitahu bahwa di SD negeri biaya pun lumayan mahal. Akan habis juga sekitar 1,5 juta-an. Itu pun masuknya harus pakai antri ambil formulir sejak subuh.

Sabtu lalu, aku sempatkan mampir di SDN 1 Pinang, maksudnya mau nanya kapan pendaftaran dimulai. Disana sama sekali gak ada pengumuman apa-apa. Mungkin karena anak-anak sedang ujian. Yang mendatangiku justru seorang pemuda, entah preman entah tukang parkir yang mencoba menjelaskan bahwa pembukaan siswa baru baru akan buka bulan Juni. Ya sudahlah, aku pun pulang.

Ternyata mau masuk sekolah aja susah. Bertolak belakang dengan keinginan pemerintah agar semua warganya sekolah, minimal SD. Aku jadi terpikir bagaimana yang keluarganya gak mampu ya? Darimana mereka membiayai semua itu? Karena sejak dana BOS ada, sekolah justru menerapkan uang buku dan semuanya lebih tinggi, katanya untuk ini dan itu.

Bahkan kata orangtua teman anakku, ia bisa menitip pengambilan formulir ke salah seornag guru dengan biaya 65 ribu. Ini keterlaluan. Aku jadi ingat di kampung, disana, kalau masuk sekolah yang masuk aja. Sudah. Gak mesti pusing-pusing. Pantas aja di Jakarta ini orang-orang berlomba masuk sekolah swasta. Di kampungku, orang masuk swasta kalau di negeri sudah tak lulus.

Aku iba juga pada Queena karena tak bisa memasukkannya ke sekolah swasta yang agak bagusan. Kondisi keuangan sedang tak memungkinkan. Masuk SD negeri aja yang biayanya sekitar 1,5 juta aku harus pontang panting. Untunglah keluarga besar paham.

Minggu lalu, ibuku mengirimkan uang 500 ribu, katanya buat nambah biaya masuk sekolah Queen. Trus mertuaku juga ngirim 2 stel baju seragam, dan akan ngirim uang juga. Makasih semuanya.... Inilah hakikat keluarga yang saling bantu dalam kesusahan.

Mudah-mudahan semua beres, Queena bisa sekolah mesti aku belum tau kapan harus antre dapetin formulir pendaftarannya... Semua masih belum jelas.

Yang penting sekarang, Queena sekolah aja dulu, dimana saja gak jadi masalah. Nanti kalau sudah ada uang baru dipindahkan ke sekolah yang favorit deh, Insya Allah...


No comments: