Wednesday, November 29, 2017

Pasbar Bangun Pondok Al-quran di Setiap Kecamatan dan Nagari


(Sekkab Pasbar, H. Manus Handri sekaligus ketua LPTQ Pasbar saat pembubaran perangkat LPTQ Pasbar 2017 di aua kantor bupati setempat, Rabu (23/11)

Simpang Empat - Menurunnya prestasi  kafilah Pasaman Barat pada ajang Musabaqo Tilawatil Qur'an ke 37 di kota Pariaman beberapa waktu lalu menyita perhatian serius bupati Pasaman Barat, H. Syahiran. Betapa tidak, Pasaman Barat yang sebenarnya memiliki qori dan qoriah yang potensial harus menduduki peringkat ke 17 dari 19 kabupaten kota di Sumbar. Sedangkan menurut beliau, Pasaman Barat layak menduduki peringkat lima besar setidaknya. Seperti yang pernah diraih pada penyelenggaraan MTQ nasional ke 35 tingkat propinsi di kabupaten Pasaman beberapa waktu lalu. 
Bupati Pasaman Barat melalui Sekkab Pasbar, H. Manus Handri sekaligus ketua LPTQ Pasbar memyampaikan bahwa evaluasi besar-besaran segera dilakukan untuk menelusuri penyebab menurunnya prestasi kafilah Pasaman Barat pada ajang tersebut. Hal itu disampaiakannya apda saat pembubaran perangkat LPTQ Pasbar 2017 di aua kantor bupati setempat, Rabu (23/11).
"Pelaksanaan MTQ harus segera dievaluasi untuk mencari titik persoalan yang menghambat prestasi Pasbar pada ajang MTQ. 
Dikatakan, kedepan Pemkab Pasbar bersama pemerintahan kecamatan dan nagari akan membangun pondok Al-quran terpadu disetiap kecamatan dan nagari di Pasbar. Adanya pondok Al-quran disetiap kecamatan dan nagari diharapakan diperoleh pembinaan qori dan qoriah Pasbar yang lebih maksimal untuk prestasi yang lebih besar.
"Kita inginkan prestasi yang membanggakan kedepan. Dan kita upayakan, qori dan qoriah yang akan dibina harus murni diikuti ikeh putra-putri Pasaman Barat," tegasnya.
Disampaikannya lagi, pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan dan kabupaten juga sangat berpengaruh terhadap seleksi qori-dan qoriah yang ada. Oleh sebab itu, seluruh pelaksanaan MTQ disegala tingkatan hingga ke tingkat kabupaten harus benar-benar dengan proses dan seleksi yang jujur. Sehingga para juara dari hasil lomba tersebut benar-benar dapat dijadikan andalan untuk dibina dan dilombakan di tingkat nasional.
"2018 kita harapkan pondok Al-quran sudah berdiri disetiap kecamatan. Kita bisa fokus pada pembinaan dan pemkab akan melibatkan pelatih qori internasional untuk melakukan pembinaan pada qori-dan qoriah yang potensial dari setiap kecamatan di Pasbar," katanya.
Langkah selanjutnya yang akan diambil, dijelaskannya lagi, setiap peserta didik dari seluruh pondok Al-quran yang ada akan dilombakan ditingkat kabupaten sekali dalam tiga bulan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi oara qori dan qoriah untuk meningkatkan kemampuannya.
"Kita berharap pola ini dapat meningkatkan prestasi kita kedepan. Dari pondok Al-quran yang ada akan kita pantau perkembangan qori dan qoriah kita," akhirnya.
Dalam kesempatan yang sama, kepala kantor Kementrian Agama (Kakankemenag) Pasbar, Miswan memyampaikan bahwa prestasi dan prestise kafilah Pasbar yang menurun juga dipengaruhi oleh peserta MTQ yang belum begitu berpengalaman di ajang tersebut. Mereka punya potensi untuk menjadi juara hanya saja belum memiliki jam terbang yang cukup.
" rekrutmen sudah sudah dilakukan sesuai amanat. Namun memang tidak dapat dipungkiri, peserta yang diikutkan dalam lomba sebahagian besar masih tergolong baru untuk ajang sekelas itu. Dibutuhkan pengalaman mental yang baik untuk menjadi juara ditingkat propinsi," sebut Miswan.
Sementara itu, ketua TP. PKK Pasaman Barat, Yunisra Syahiran menyampaikan bahwa berbagai aspek menyangkut kesiapan mental peserta MTQ hingga mencapai persoalan sederhana sekalipun seperti penampilan harus diperhatikan. Karena hal tersebut juga mempengaruhi mentalnya saat berlomba.
"LPTQ harus menjamin mereka nyaman dengan pakaian yang dikenakan saat berlomba. Sebab itu berpengaruh pada tingkat kepercayaan dirinya," ujar Yunisra.

SUMBER: pasamanbaratkab.go.id - 

No comments: